Sabtu, 16 Oktober 2010

Keadilan Teradil

Oleh : Hilman Indrawan 
Sebuah bukti keadilan Allah Swt dari Surat 99 Al-zalzalah: 7-8, bahwa perbuatan apapun yang dilakukan manusia, baik keburukan yang sedikit, atau kebaikan yang sedikit, keduanya itu mempunyai konsekuensi hukum. Sehingga manusia akan senantiasa memperhatikan apa yang akan ia perbuat dengan konsekuensi yang akan ia terima. Kemudian petunjuk bagi manusia untuk tidak meremehkan dosa kecil. Asbabun nuzul dari ayat tersebut merupakan bantahan dari anggapan sebagian kaum muslim, yang beranggapan bahwa dosa kecil, seperti berbohong, mengumpat, dan lain sebagainya, tidak akan mendapat siksa. Dan inilah konsep keadilan yang menunjukan bahwa orang yang melakukan perbuatan dosa kecil dan besar adalah sama-sama akan mendapat ancaman neraka. Namun tingkatan dosanya lah yang akan membedakan timbangan hisab oleh Allah Swt.
            Demikian juga hal diatas dikuatkan dalam hadist seperti dibawah ini;Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan (Laa Ilaaha Illallah) dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan (iman)." (HR Bukhari 44 dan Muslim 193)
            Hadist ini telah mengatakan bahwa manusia nantinya akan dikeluarkan dari neraka setelah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dan juga karena didalam hatinya telah ada seberat biji kebaikan (amal dan iman) ketika masa hidupnya di dunia.
            Dalam ayat lain pula, Allah berfirman yang bermaksud: "Dan Kami akan mengadakan timbangan yang adil pada hari kiamat. Oleh itu, maka tidak ada seseorang yang akan teraniaya barang sedikit pun, walau amalannya seberat biji sawi, Kami tetap menghitungnya, dan cukuplah Kami menjadi penghitung". (Surah Al-Anbiya' ayat 47).
Maka dengan keterangan tersebut, telah kita ketahui bahwa kaitan asbabun nuzul terhadap ayat tersebut memiliki korelasi yang mengandung faedah bagi manusia mengenai keadilan Allah Swt.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar